Welcome; I say Hai
+FOLLOW
DASH
Talk with me!; I say somethingArchive; my fateWinter Resit i'm cries & thankyou
Template Farah Dini
Basecodes Aqila Farah The Owner Lala TutoBies Fatin|Farah|Atiqah Best Views Google,WeHeartIt Tak Sehangat Matahari Rabu, 09 Januari 2013 - Permalink - 0 Comments
ku terduduk, terdiam menatapi apa yang sedang terjadi. ku terpaku, entah apa yang beliau katakan, seolah membuatku dan duniaku seakan runtuh ditempatnya. kepalaku seakan berputar dan terus berputar. aku tak tau, apakah saat itu aku sehat atau tidak. tapi satu yang harus aku terima. mulai esok, aku bukan bagian dari keberhasilan tempat ini. aku sadari itu dan aku mulai beranjak dari kursi tua itu. berjalan tertatih menuju halaman yang penuh sesak oleh jiwa-jiwa yang sedang bergembira. melepaskan semua kegundahan,ku angkat telfon genggamku dan ku coba cari orang yang ingin aku tuju. ternyata dia tidak ada.
sungguh ironi kejadian waktu itu. dimana aku telah mengumpulkan semua kekuatanku untuk memulai mengabulkan sedikit demi sedikit impian yg telah lama ingin aku wujudkan. ya,menjadi satu2nya orang yg dipercaya oleh orang yang memiliki andil besar dalam sejarah bisnis bagiku adalah hal yang istimewa. tidak bisa aku pungkiri, aku terjatuh dan menangis dihadapan Ibundaku. hatiku terkoyak mengenang satu-satunya kejadian yang sangat memalukan itu. hingga aku tak tau lagi harus meletakan wajahku dimana. sekalipun sulit untuk ku jelaskan, bahwa bukan aku yang bersalah. tapi apa daya, mereka sudah terlanjur mempercayainya.
kini, hari-hari kupenuhi dengan kegiatan yang membangun dan aku tetap harus terus melanjutkan hidupku. aku tidak boleh berhenti hanya sampai disini. aku harus terus maju. aku bertekad dan akan aku buktikan pada orang - orang yang menyakitiku bahwa aku bisa lebih baik dan terus lebih baik dari mereka. ya, lebih baik dari mereka yang selalu mencari kesalahan-kesalahan orang lain dan menyudutkan kehadiran orang lain.
mereka hanya pecundang yang tidak tau bagaimana harus survive agar mereka bisa bertahan dalam lingkungan yang mematikan ini.lingkungan yang dihadiri oleh orang-orang yang tak sehangat matahari.
Me?
It's Me! Name : Lala Chandra Agustin Prawiraadmadja Famous as : Lala Age : 23 years old Hobbies : Eating, Cooking, Listenig Music Birthday : 14 Agust 1989 Location : Indonesia Country : Padang Fav. Colors : Black, White, Grey Fav. Animals : Cat
Links
Wanna exchange link with me? Tell me on cbox Name: URL: Stuff
Tutorial Tak Sehangat Matahari Rabu, 09 Januari 2013 - Permalink - 0 Comments
ku terduduk, terdiam menatapi apa yang sedang terjadi. ku terpaku, entah apa yang beliau katakan, seolah membuatku dan duniaku seakan runtuh ditempatnya. kepalaku seakan berputar dan terus berputar. aku tak tau, apakah saat itu aku sehat atau tidak. tapi satu yang harus aku terima. mulai esok, aku bukan bagian dari keberhasilan tempat ini. aku sadari itu dan aku mulai beranjak dari kursi tua itu. berjalan tertatih menuju halaman yang penuh sesak oleh jiwa-jiwa yang sedang bergembira. melepaskan semua kegundahan,ku angkat telfon genggamku dan ku coba cari orang yang ingin aku tuju. ternyata dia tidak ada.
sungguh ironi kejadian waktu itu. dimana aku telah mengumpulkan semua kekuatanku untuk memulai mengabulkan sedikit demi sedikit impian yg telah lama ingin aku wujudkan. ya,menjadi satu2nya orang yg dipercaya oleh orang yang memiliki andil besar dalam sejarah bisnis bagiku adalah hal yang istimewa. tidak bisa aku pungkiri, aku terjatuh dan menangis dihadapan Ibundaku. hatiku terkoyak mengenang satu-satunya kejadian yang sangat memalukan itu. hingga aku tak tau lagi harus meletakan wajahku dimana. sekalipun sulit untuk ku jelaskan, bahwa bukan aku yang bersalah. tapi apa daya, mereka sudah terlanjur mempercayainya.
kini, hari-hari kupenuhi dengan kegiatan yang membangun dan aku tetap harus terus melanjutkan hidupku. aku tidak boleh berhenti hanya sampai disini. aku harus terus maju. aku bertekad dan akan aku buktikan pada orang - orang yang menyakitiku bahwa aku bisa lebih baik dan terus lebih baik dari mereka. ya, lebih baik dari mereka yang selalu mencari kesalahan-kesalahan orang lain dan menyudutkan kehadiran orang lain.
mereka hanya pecundang yang tidak tau bagaimana harus survive agar mereka bisa bertahan dalam lingkungan yang mematikan ini.lingkungan yang dihadiri oleh orang-orang yang tak sehangat matahari.
|